ART(Bantuan Tehnologi Reproduksi) Tingkatkan Bayi Lahir Cacat
Fakta Ini memang sangat penting untuk diketahui oleh para dokter dan Masyarakat. Karena semakin pesatnya kemajuan ART/Assited Reproductive Technology atau yang biasa disebut Bantuan Teknologi Reproduksi ini di berbagai negara khususnya di eropa. Seperti dilaporkan ART Di 28 negara di mana klinik melaporkan pengiriman, lebih dari 90.000 bayi yang lahir pada tahun 2007. Diindonesia ART ini juga mulai lebih dikenal dan sering dilakukan akhir-akhir ini, misalnya tehnik bayi tabung (IVF). Tehnik-tehnik ini memang menjadi pilihan bagi pasangan terutama yang belum dikaruniai momongan namun tentunya dengan indikasi dilakukanya ART. Tapi dibalik kemudahan itu disebutkan dari hasil penelitian terbaru bahwa bayi yang dikandung dengan bantuan teknologi reproduksi /ART meningkatkan resiko bayi lahir cacat.
Penelitian ini mengambil sampel dan menganalisis semua kelahiran ART di 33 klinik terdaftar di Perancis antara 2003 dan 2007. Temuan tingkat bayi lahir cacat mencapai 4,24 persen atau berbanding dengan dua hingga tiga persen dari populasi umum. Seperti yang dilansir oleh kantor berita (agence france Presse(AFP) ” Angka yang cukup tinggi ini menunjukan adanya ekses dari penyakit jantung dan kelainan dari sistem urogenital. Biasanya ditemukan pada bayi laki-laki” kata Geraldine Viot, seorang ahli genetik klinis yang mengepalai penelitian itu. “Karena di Perancis kami memperkirakan bayi yang lahir melalui ART berkisar 15.000 anak.
Tingkat Malformasi sebesar ini merupakan masalah kesehatan masyarakat. Yang termasuk dalam ART; Ada reguler perawatan IVF/bayi tabung ,sperma injeksi intracytoplasmic (ICSI) siklus, siklus transfer embrio beku (NTP), siklus donor telur (ED), diagnosis praimplantasi genetik siklus screening / (PGD / PGS) dan in vitro maturasi siklus (IVM). (healthday/m&k)
Artikel Sebelumnya;
Anak prematur cenderung bermasalah dengan perilaku
Tip cerdaskan bayi sejak dalam kandungan
coklat dapat mencegah komplikasi kehamilan
Herrysusant's Blog 